* Vokalis utama dan gitaris kelompok musik Nirvana, Kurt Cobain, menyesal telah menggunakan heroin untuk meringankan rasa sakit di bagian perutnya. Sayangnya, ia tidak bisa berhenti dan menembak dirinya sendiri. Begitu kutipan dari buku hariannya.
Sebagian tulisan pribadi Cobain tersebut dimuat dalam majalah Newseeek, pekan ini, dikutip dari catatan hariannya yang akan segera diterbitkan pada 4 November 2002 mendatang. Buku setebal 288 halaman itu, berisi antara lain surat-surat yang tidak sempat dikirimkan dan catatan harian Cobain dari tahun 1980-1994. Ia tewas bunuh diri dan mayatnya
ditemukan 8 April 1994, di rumah mewahnya di Seattle, pada usia 27 tahun.Sebagian dari tulisan-tulisannya melantur, namun pada bagian lain ada pula tulisan yang bernuansa humor. Catatan harian pribadi itu menggambarkan seorang laki-laki yang tersiksa akibat kecanduan obat-obatan dan menderita rasa sakit yang dalam. "Aku memutuskan menggunakan heroin setiap hari, karena tidak tahan lagi dengan rasa sakit di bagian perut yang terus mendera dalam lima tahun terakhir. Siksaan ini membuat aku sampai pada titik, ingin bunuh diri."
Cobain menulis catatan tersebut selama menjalani rehabilitasi di sebuah klinik. "Aku membawa senjata, tetapi memilih obat-obatan sebagai gantinya," tulisnya di lain waktu. Dalam salah satu surat yang akan dikirimkan kepada temannya, ia menulis: Seperti perkiraanmu, akhir-akhir ini aku memang banyak menggunakan obat-obatan. Barangkali ini saat-nya pergi ke klinik Betty Ford atau Richard Nixon library untuk menyelamatkanku dari siksaan."
Dalam surat lain yang, ia menulis untuk penggemarnya. Ia mencemooh tulisan bahwa ia ingin bunuh diri dan kecanduan obat-obatan. "Aku bukanlah pemadat.., aku hanya merasa tidak yakin dan merasa tidak nyaman dengan keadaan perutku, terutama dalam tiga tahun ini....Aku memutuskan meringankan rasa sakit itu dengan beberapa dosis kecil heroin selama berminggu-minggu," tulisnya.
"Tetapi, itu hal terbodoh yang pernah aku lakukan, dan aku tidak akan pernah melakukannya lagi. Aku merasa kasihan pada orang-orang yang berpikiran mereka dapat menggunakan heroin sebagai obat, because um, duh, it don’work…"
Sedalam apapun penyesalan batinnya, Cobain tidak pernah bisa berhenti menggunakan heroin. Beberapa bulan sebelum meninggal, ia menulis: "Aku ingat seseorang yang mengatakan, "Sekali kamu mencoba heroin, kamu akan ketagihan." Tentu saja, aku tertawa dan mengejek pemikiran itu, tetapi sekarang aku percaya, bahwa itu benar.."
Dalam buku tersebut juga dimuat surat-surat cinta Cobain untuk istrinya, Courtney Love dan satu surat bernada kemarahan untuk ayahnya.
* Kematian Cobain ketika itu menjadi pukulan berat bagi dunia musik, sejak terbunuhnya John Lennon. Selain John Lennon, kematian mendadak juga dialami para bintang rock lain seperti Buddy Holly, Jimi Hendrix, Janis Joplin, dan Jim Morrison.
Nirvana, kelompok band yang terdiri dari tiga orang, Kurt Cobain (gitar dan vokal), Krist Novoselic (bass) dan Dave Grohl (drum) ini, pernah mencetak sukses besar dengan album kedua mereka Nevermind yang dirilis September 1991. Majalah Time melaporkan, penjualan album Nevermind lebih dari 10 juta buah di seluruh dunia. Ini melampaui penjualan album Dangerous- nya Michael Jackson yang menduduki peringkat pertama dalam Top Charts Billboard, ketika itu.
Kelompok ini tercatat beberapa kali menduduki tempat teratas Top Charts Billboard. Video klip dari Smells Like Teen Spirit (SLTS), salah satu lagu dalam album Nevermind, menjadi klip yang paling banyak digemari pemirsa MTV. Lagu SLTS bahkan menjadi semacam lagu kebangsaan anak-anak muda ketika itu, dan bertahan di tempat teratas Top Charts Billboard selama 14 minggu!
Selain Nevermind, Nirvana merilis 4 album lain yang juga sukses: Incesticide, In Utero, Unplugged In New York dan From the Muddy Banks of the Wishkah. Ketika itu, Nirvana menjadi sesuatu yang lain di jajaran kelompok yang menganut aliran super cadas, hingar bingar, sebab Cobain, Grohl, Novoselic, masih mencoba menyampaikan pesan melalui lirik yang puitis, menggugat apatisme kaum muda, serta kesengsaraan yang diakibatkan oleh kehidupan modern.
Cobain, bahkan dengan terbuka menyatakan "bersahabat" dengan obat bius, narkotik, dan alkohol. Dia mengaku bahwa itu semua membantunya keluar dari depresi yang menderanya. Tentang semua itu, Cobain menulisnya dalam sebuah lagu yang diberi judul I Hate My Self and Want to Die. Lagu ini sempat direkam, tapi kemudian dihapus saat album terbaru Nirvana diedarkan.
* Keinginannya untuk mati, ternyata bukan hanya sebuah syair lagu yang ditulisnya. Cobain rupanya memang benar-benar ingin mati. Ia tewas dengan caranya sendiri, menaruh pistol di mulutnya dan menembakkannya ke arah kepala.
Mayat Cobain ditemukan tukang listrik empat hari kemudian di rumah mewahnya-nya di Seattle, AS. Love, istrinya, bintang musik rock, anggota band Hole, dua minggu sebelumnya menemukan Cobain terkapar di lantai hotel di Roma karena menelan 50 butir pil. Bahkan beberapa hari sebelum kematiannya, Love pernah meminta bantuan polisi karena Cobain mengurung diri di kamar ditemani berbagai senjata, termasuk senjata jenis Colt AR-15 semiotomatis.
Anggota kelompok rock Nirvana yang masih hidup, selalu tutup mulut mengenai kematian Cobain. Namun dalam kunjungannya ke Jakarta, awal tahun 1996, Dave Grohl, penabuh drum Nirvana yang kemudian beralih menjadi gitaris dan vokalis Foo Fighters, mengatakan ia membangun Foo Fighters dari kepedihan mendalam akibat kepergian sahabat kentalnya dan keinginan tetap kuat untuk bermusik.
Menurut Tagor Siagian, wartawan Jakarta Jakarta, ketika diantar ke bandara sebelum menuju Singapura dalam acara MTV Alternative Nation Festival, Grohl baru mau mengungkapkan perasaannya. Kematian Cobain sempat membuat dia frustrasi dan kehilangan gairah bermusik.
"Saya selalu bermimpi bertemu Kurt dua kali seminggu. Saya sedang tur dan dia tersenyum kepada saya di bandara. Saya langsung menawarkan kepadanya untuk menginap di hotel saya," ungkapnya penuh kepedihan.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar